Pengertian Dan Macam-Macam Syirik
Ada Dua Jenis syirik : Syirik Besar dan Syirik Kecil.
A. Syirik Besar
Dapat menghapus penyebab Islam dan membuatnya tinggal di dalam neraka, jika ia mati dan tidak mau bertobat daripadanya.
- Syirik Besar adalah mengubah beberapa bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti selain berdoa kepada Tuhan atau lebih dekat dengan dia dengan pembantaian, mengorbankan, dan Nadzar kepada selain Allah, baik ke makam, jin atau setan, atau mengharapkan sesuatu selain Allah, bahwa tidak ada kekuatan selain Alloh untuk terhindar dari bahaya.
Syirik Besar itu ada Empat Jenis.
- Syirik Do’a, yang di samping berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia juga berdoa untuk jenis lain (yang dianggap Tuhan).
- Syirik Niat, keinginan dan tujuan, yang ia menunjukkan ibadah kepada selain Allah.
- Syirik ketaatan, yang dipatuhi kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah.
- Syirik Mahabbah (cinta), yang menyamakan selain Allah dengan Allah dalam kasih.
B. Syirik Kecil
Syirik tidak mendorong sedikit keluar dari agama Islam, tetapi mengurangi tauhid dan wasilah (perantara) untuk syirik besar.
Syirik Kecil Ada dua macam.
- Syirik Zahir (Nyata), yang merupakan syirik kecil dalam bentuk kata-kata dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Arti: Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka dia telah melakukan kekufuran atau syirik”
“Arti: Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka dia telah melakukan kekufuran atau syirik”
Qutailah Radhiyallahuma mengatakan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengatakan: “Sesungguhnya
kalian lakukan syirik. Anda berkata: “Pada kehendak Allah dan
kehendak-Mu” dan berkata: “Dengan Ka’bah”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam memerintahkan Sahabat ketika hendak bersumpah untuk
mengatakan, “Demi Allah, Pemilik Ka’bah” dan berkata: “Pada kehendak
Allah dan kemudian pada kemauan Anda”Syirik dalam bentuk kata-kata,
kata-kata yaitu. “Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak fulan”
Pidato yang salah, dan kebenaran. “Kalau bukan karena kehendak Allah,
kemudian karena kehendak begitu dan begitu “
Kata (kemudian) menunjukkan urutan tertib, yang berarti hamba membuat keinginan untuk mengikuti kehendak Allah.
- Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam keinginan dan niat, seperti riya ‘(ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin mendengar), dan lain-lain.
Kata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
“Memang saya takut sebagian besar
dari Anda pada syirik kecil.” Mereka (para sahabat) bertanya: “Apakah
syirik kecil, wahai Rasulullah?” .Beliau shallallahu’alaihi wa sallam
menjawab: “Itu riya'”
Berikut Adalah Firman-firman Alloh SWT, Mengenai Syirik
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
“Dan Barangsiapa menyembah Tuhan yang
lain di samping Allah, Padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang
itu, Maka Sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.”(QS: AL-Mu’minnun : 117).
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera
Maryam”, Padahal Al masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah
Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga,
dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun”. (QS : AL-Maa-idah : 72).
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا بَعِيدًا
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni
dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang
selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya”.(QS : AN-Nisaa’ : 116).
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.”(QS : Luqman : 13).
ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Itulah petunjuk Allah, yang
dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di
antara hamba-hambaNya. seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya
lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. (QS :
AL-An’aam : 88).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar